Kami Membutuhkan Keahlian Anda untuk Survei Asia tentang Keamanan Daring bagi Wartawan dan Pembela Hak Asasi Manusia

By: ICFJ | 09/20/2021

International Center for Journalists (ICFJ) sedang melakukan survei penting tentang keamanan daring bagi wartawan dan pembela hak asasi manusia di Asia. Studi ini akan mengungkap bagaimana para profesional media berita dan aktivis hak asasi manusia di Asia bekerja di bawah kondisi di mana keamanan daring mereka dapat terancam.

Survei ini merupakan bagian dari inisiatif keamanan dua-tahun yang dikembangkan ICFJ dalam kemitraan dengan Border Center for Journalists and Bloggers (BCJB). Kemitraan Proyek Jurnalisme Facebook mendukung program ini. Hasil survei akan menginformasikan perkembangan kami akan kurikulum keamanan siber daring mandiri yang belum pernah ada sebelumnya untuk ditawarkan dalam berbagai bahasa. Program keamanan mencakup delapan sesi pelatihan seminar web tentang metode dan proses keamanan daring.

Pengetahuan dan pengalaman Anda sangat penting untuk keberhasilan proyek ini. Survei dapat diselesaikan tidak lebih dari lima menit. Respons Anda akan dirahasiakan. Data akan dilaporkan secara agregat, dan tidak ada individu atau organisasi yang akan diidentifikasi.

Ringkasan temuan bisa diberikan kepada peserta apabila diminta. Responden juga dapat mengikuti undian untuk memenangkan kartu hadiah (gift card) Amazon senilai $100 USD. 

Setelah Anda menyelesaikan survei, Anda akan memiliki opsi untuk mendaftar pembaruan rutin tentang peluang pelatihan keamanan mendatang.

Ikuti surveinya di sini.

Latest News

ICFJ Fellow Investigates Government Failures in West Bank Refugee Camps

Aziza Nofal, a Palestinian freelance journalist and an ICFJ Jim Hoge Reporting Fellow, through her fellowship, conducted a months-long investigation into the shortage of aid for refugees living in West Bank refugee camps. When Nofal was covering Israeli incursions into West Bank refugee camps for outlets like Al Jazeera, she observed a lack of support from Palestinian authorities.

Hold the Line Coalition Welcomes Maria Ressa and Rappler's Acquittal on Foreign Ownership Case, Urges Closure of Remaining Case

A Filipino court has acquitted Nobel Peace Prize laureate and Rappler CEO Maria Ressa, along with five Rappler directors, in a long-standing anti-dummy case. Filed in 2018 under the administration of former President Rodrigo Duterte, the case was based on the allegation that Rappler had violated constitutional restrictions on foreign ownership of media.

ICFJ Fellow Uncovers Alleged Profiteering From Occupied Regions in Ukraine

Maria Zholobova, a journalist working at investigative outlet IStories, has long been interested in who is financially benefiting from Russian-occupied regions in Ukraine. So, for a story supported by the Jim Hoge Fellowship, Zholobova turned to customs data and export records, hoping to find something. And she did. She noticed that a company registered to a run-down building on the outskirts of a Russian town had, over the past two years, exported nearly half a million tons of coal labeled as “Russian” but produced in Ukraine’s occupied territory, primarily to Turkey.